Jumat, 23 Maret 2012

Pembentukan tim SAR Sukarelawan Gafatar

23/03/2012
Pagi itu jam 5.30 pagi itu saya dan teman teman lainya sudah berkumpul lapangan parkir kinah rejo, udara saat itu lumayan dingin namun udaran dingin itu seakan2 hilang terhapus dengan pemandangan puncak merapi yang begitu esotik disertai bukit bukit-bukit dan jurang-jurang yang indah, setelah terkumpul semua kemudian kami naik melewati beberapabukit sekitar 3 kilo, bersama sama sekitar 30 ke lapangan kecil di dekat puncak merapi, sekitaran 1 kilo ke atas bukit dari rumah mbah marijan, sampai di sana kita mengadakan upacara apel bersama, sekurangnya sekitar 50 orang calon sukarelawan, di sana kami di beri materi tentang, tujuan tim sukarelawan, fisi gafatar adalah menciptakan masyarakat yang damai sejahtera, bagaimana mungkin kita mau menciptakan keadaaan yang dami sejahtra kalau pribadi kita masih egois, tidak mau memberikan sumbangsih buat masyarakat,atau tidak mau ikut membantu oarng, oleh karena itu kita sebagi tim relawan gafatar yang sampean secara sukarela mendaftarkan diri dalam tim ini nantinya akan di latih menjadi tim SAR tanggap bencana gafatar, yang siap sedia untuk berkorban buat mnyelamatkan orang lain, namun jangan mati konyol, jangan sampai regu penyelamat malah di selamatkan, ujarnya. tim relawan sar gafatar nantinya akan berkerja sama dengan tim sar gabungan lainya di jogja,nanti akan di seleksi mana yang jadi petugas lapangan, bantuan, dan stenbay di posko, kalau pelatihan2 sar umumnya peserta di bentak-bentak , namun kita tidak perlu di bentak karena sudah nurut, tujuanya di bentak kan supaya nurut, kita sudah punya modal utama itu yaitu taat sama pimpinan, itu modal dasar kita, ujar nya.
Kemudian intruktur lsimya memberikan materi tentang pengetahuan tentang sar dan peralatan2 yang di butuhkan yang harus di miliki, dan cara penggunanya, yang nantinya tim relawan ini aka didik seama 2 minggu ( 1 mingggu di kelas 1 minggu di hutan) untuk surfifel pendidikan dasar menjadi tim sar, setalah acara upacara,kemudian saya dan kawan-kan lainya turun kembali untuk untuk persiapan pulang, tidak lama-lama karena ini merupankan pertama kali di bentuk, dan sebagai pengantar pembekalan pertama, setelah itu saya sempat mampir ke bekas rumah nya mbah marijan almarhum yang sudah rusak hanya sebentar, setelah menikmati pemandangan puncak merapi dan lihat foto-foto ketika merapi memuntahkan awan panasnya, kami bergegas pulang masing2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar